Jurus ampuh agar nasehat tidak didengarkan
Gunakan fakta ilmiah ini:
Bahwa otak tidak mau menyimpan memori yang ia tidak sukai
Dan otak sangat suka menyimpan apa yang disukainya.
Contoh:
ada orang yang bola mania, ia tanpa susah-susah menghafal skor permainan dan jadwal permainan, ia gampang tahu informasi itu. Nonton sekilas saja atau dengar informasi sekilas saja ia langsung ingat dan ingatannya jangka panjang (long term memory). Berbeda dengan orang yang tidak gemar dengan info bola, diingat-ingat juga malah gampang lupa. Ingatnya lama lupanya gampang.
Contoh lainnya, saya sendiri, saat SMA, kalau lihat rumus kimia, melihat sekilas maka saya gampang mengingatnya. Saya pernah baca buku, ada rumus kimia tawas, sampai sekarang masih ingat, KAl(SO4)2.12H2O ,,entah kenapa,, kaya begitu gampangnya rumus itu teringat,, malah padahal tidak sengaja mengulangnya mengingatnya,,
ya karena saat itu saya kimia mania,,
Otak gemar menyimpan informasi yang disukainya dan sebaliknya otak enggan menyimpan informasi yang ia tidak suka dengan hal itu..
Maka.......
Jurus ampuh agar nasehat-nasehat kita tidak didengarkan orang salah satunya adalah....:
Buatlah pendengar itu kecewa dengan diri kita atau buatlah pendengar itu kesal terhadap kita. Atau buatlah pendengar itu tidak suka dengan informasi yang kita sampaikan.
Contoh konkrit misalnya:
Berikan materi yang tidak up to date, yang tidak ada relevansinya dengan pendengar...
Atau buat pendengar kesal misal karena kita tidak tepat waktu ketika datang
Atau buat pendengar kesal karena kita tidak tepat waktu yang harusnya sudah selesai waktu menyampaikannya eh kita malah asik terus menyampaikan nasehat,, karena menurut anggapan kita nasehat itu penting...
Ya, betul,,, menurut kita nasehat itu penting tapi lihatlah pendengar,, apakah menerima nasehat penting kita itu atau justru sebaliknya yang tadinya khidmat menyimak malah menjadi kesal sehingga benci untuk mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan di waktu-waktu terakhir itu.. jadilah proses nasehat yang su'ul khatimah,,,
Dua cara ampuh itu:
1, Buat pendengar tidak suka dengan materi yang disampaikan
2, Buat pendengar tidak suka dengan diri kita.
Itu jurus ampuh,,, selamat mencoba...ya...,,
**
**
Afwan,, bukan maksud... maksudnya agar menjadi ibrah bagi kita...
Maha suci Allah yang mengutus Rasul yang ummi, Muhammad (shalallaahu 'alaihi wasallam),,
Tentang hal ini Rasulullah (shalallaahu 'alaihi wasallam) pernah memberikan nasehat kepada para sahabat radliallaahu 'anhum tentang khotbah Jumat:
"Sesungguhnya, panjangnya shalat (seseorang) dan singkatnya khotbah (yang disampaikan) menunjukkan kepahamannya tentang masalah agama. Maka dari itu, hendaklah kalian memanjangkan shalat dan mempersingkat khotbah."
(HR. Muslim, terdapat dalam Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, bab Khotbah Jumat)
Seperti perkataan bijak orang: "agar bisa rapat singkat padat berisi, maka buatlah persiapan-persiapan yang panjang..."
Karena paham maka ia paham apa yang prioritas disampaikan dan paham bagaimana kondisi emosi/psikologis pendengar..
Semoga bermanfaat --
Bahwa otak tidak mau menyimpan memori yang ia tidak sukai
Dan otak sangat suka menyimpan apa yang disukainya.
Contoh:
ada orang yang bola mania, ia tanpa susah-susah menghafal skor permainan dan jadwal permainan, ia gampang tahu informasi itu. Nonton sekilas saja atau dengar informasi sekilas saja ia langsung ingat dan ingatannya jangka panjang (long term memory). Berbeda dengan orang yang tidak gemar dengan info bola, diingat-ingat juga malah gampang lupa. Ingatnya lama lupanya gampang.
Contoh lainnya, saya sendiri, saat SMA, kalau lihat rumus kimia, melihat sekilas maka saya gampang mengingatnya. Saya pernah baca buku, ada rumus kimia tawas, sampai sekarang masih ingat, KAl(SO4)2.12H2O ,,entah kenapa,, kaya begitu gampangnya rumus itu teringat,, malah padahal tidak sengaja mengulangnya mengingatnya,,
ya karena saat itu saya kimia mania,,
Otak gemar menyimpan informasi yang disukainya dan sebaliknya otak enggan menyimpan informasi yang ia tidak suka dengan hal itu..
Maka.......
Jurus ampuh agar nasehat-nasehat kita tidak didengarkan orang salah satunya adalah....:
Buatlah pendengar itu kecewa dengan diri kita atau buatlah pendengar itu kesal terhadap kita. Atau buatlah pendengar itu tidak suka dengan informasi yang kita sampaikan.
Contoh konkrit misalnya:
Berikan materi yang tidak up to date, yang tidak ada relevansinya dengan pendengar...
Atau buat pendengar kesal misal karena kita tidak tepat waktu ketika datang
Atau buat pendengar kesal karena kita tidak tepat waktu yang harusnya sudah selesai waktu menyampaikannya eh kita malah asik terus menyampaikan nasehat,, karena menurut anggapan kita nasehat itu penting...
Ya, betul,,, menurut kita nasehat itu penting tapi lihatlah pendengar,, apakah menerima nasehat penting kita itu atau justru sebaliknya yang tadinya khidmat menyimak malah menjadi kesal sehingga benci untuk mendengarkan nasehat-nasehat yang diberikan di waktu-waktu terakhir itu.. jadilah proses nasehat yang su'ul khatimah,,,
Dua cara ampuh itu:
1, Buat pendengar tidak suka dengan materi yang disampaikan
2, Buat pendengar tidak suka dengan diri kita.
Itu jurus ampuh,,, selamat mencoba...ya...,,
**
**
Afwan,, bukan maksud... maksudnya agar menjadi ibrah bagi kita...
Maha suci Allah yang mengutus Rasul yang ummi, Muhammad (shalallaahu 'alaihi wasallam),,
Tentang hal ini Rasulullah (shalallaahu 'alaihi wasallam) pernah memberikan nasehat kepada para sahabat radliallaahu 'anhum tentang khotbah Jumat:
"Sesungguhnya, panjangnya shalat (seseorang) dan singkatnya khotbah (yang disampaikan) menunjukkan kepahamannya tentang masalah agama. Maka dari itu, hendaklah kalian memanjangkan shalat dan mempersingkat khotbah."
(HR. Muslim, terdapat dalam Fiqh Sunnah Sayyid Sabiq, bab Khotbah Jumat)
Seperti perkataan bijak orang: "agar bisa rapat singkat padat berisi, maka buatlah persiapan-persiapan yang panjang..."
Karena paham maka ia paham apa yang prioritas disampaikan dan paham bagaimana kondisi emosi/psikologis pendengar..
Semoga bermanfaat --
Belum ada Komentar untuk "Jurus ampuh agar nasehat tidak didengarkan"
Posting Komentar