KOMITMEN
Diantara hal yang sangat penting dalam menjalani roadmap perjuangan kesuksesan adalah KOMITMEN.
Contoh:
ada orang bernama Budi yang telah menetapkan, target saya di tahun ini ingin menulis blog tiap hari
ada orang yang bernama Doni telah menetapkan, target saya di tahun ini ingin mengupload video dua kali sepekan
....
di tengah perjalanan, Budi menulis, tapi pas lihat tulisan di blog nya, tidak ada yang melihat tulisan itu. Kalau ibarat kata, ada yang sedang jualan di toko, tapi tidak ada pembeli yang mampir, kondisinya mirip seperti itu, jadi tidak ada pembeli yang mampir ke tokonya. Harapan Budi adalah apa yang ditulisnya itu akan memberikan manfaat bagi orang banyak, tapi ternyata tulisan yang ditulisnya itu tidak ada yang membacanya, terlihat di pantauan analisis statistik blog nya. Budi terus berjalan, karena ia telah berkomitmen dengan keputusan yang telah dibuatnya. Keputusan yang sudah dibuatnya untuk tahun itu, yaitu menulis tiap hari. Adapun apakah akan ada yang membaca atau tidak ada yang membaca, itu tidak menjadi keputusannya. Keputusan yang telah dibuatnya itu, bukan "saya akan menulis tiap hari, jika ada yang membacanya banyak" bukan ini keputusannya. Keputusan yang telah dibuatnya adalah "saya akan menulis tiap hari". Dari keputusan itu maka tidak jadi alasan kalau tulisannya itu tidak ada yang membaca. Budi telah berkomitmen. Di tengah perjalanan Budi memang sempat merasakan godaan untuk berhenti menulis. Tapi ia ingat dengan kata-kata KOMITMEN yang harus dipegang teguh. Kecuali jika ia komitmennya terhadap hal yang keburukan atau kemaksiatan kepada Allah maka tentu saja komitmen itu harus tidak dilakukan dan bisa dilakukan dengan mengganti oleh amal kebaikan lain. Budi merasakan betapa mahalnya yang namanya KOMITMEN. Memang tidak sedikit orang yang melanggar keputusannya sendiri, ada banyak orang yang telah menetapkan saya harus menulis tiap hari, tapi ia melanggar sendiri keputusannya itu dan dengan enteng mengabaikan keputusannya yang telah dibuatnya itu. KOMITMEN = barang mahal yang harus dicengkram.
Lihat apa poin yang menjadi keputusannya, kalau misalnya keputusannya itu adalah di tahun itu ia harus menulis dan meraih bacaan pembaca yang banyak, maka ia harus berpikir cara bagaimana agar bisa meraih pembacanya yang banyak. Kalau keputusannya itu ia di tahun itu yang penting menulis dan tidak memberikan tambahan bahwa pembacanya harus banyak maka ia harus terus menulis.
Begitu halnya dengan Doni. Doni telah menetapkan keputusan untuk tahun itu, ia ingin upload konten youtube tiap dua kali dalam sepekan. Itu program dirinya untuk di tahun itu. Di tengah perjalanan, ia seringkali mendapatkan kondisi aktivitas yang kerapkali menjadikan aktivitasnya tidak karuan, sehingga target upload video youtube nya itu sering terbengkalai. Doni segera mencari cara, agar ia bisa merealisasikan keputusan yang telah dibuatnya itu. Ia berusaha mengatur aktivitasnya agar keputusan untuk mengupload konten youtubenya itu bisa terealisasi. Doni telah melakukan hal yang benar. Jika keputusan itu sudah dideklarasikan maka ia harus cari cara bagaimana agar keputusannya itu bisa terealisasi. Bertemulah Doni dengan strategi bahwa ia menetapkan waktunya yang jelas selama sepekan itu hari apa dan jam berapa ia harus mengkonsentrasikan untuk membuat konten video dan mengupload video itu. Ia bertemu dengan strategi alokasi waktu. Setelah strategi itu dilaksanakan maka ia pun kemudian bangkit, konten video bermunculan dan jumlah video di chaneln youtube nya bertambah banyak signifikan. Doni telah membayar mahal mutiara yang bernama KOMITMEN. Komitmen = harganya mahal makanya sangat banyak orang yang tidak bisa membelinya. Sangat banyak orang yang membuat keputusan tapi begitu cepat melanggarnya. Ada yang begitu ringan meninggalkan keputusan yang telah dibuatnya, seolah belum pernah membuat keputusan itu....
#the_power_of_komitmen
Belum ada Komentar untuk "KOMITMEN"
Posting Komentar