Tong dirarasa
Salahsatu pesan dari ayah saya, yang selalu saya ingat sampai sekarang adalah:
"tong dirarasa"
Nasehat ayah saya ini karena kalau bangun subuh untuk solat subuh, saya suka lambat, berlambat-lambat bangun, sudah buka mata tapi malah tidur lagi.
Nasehat ini sangat hebat jika diterapkan juga dalam aktivitas keseharian.
Seringkali orang sudah punya capaian yang bagus, tapi ia tidak tahan dengan kelelahannya
Ada orang yang setelah solat subuh malah tidur lagi padahal ia harusnya berangkat sekolah dan melakukan persiapan-persiapan
Ada orang yang berhenti berproses dalam mengejar targetannya yang telah ditetapkan;
misal program menulis tiap sepekan sekali atau tiap dua kali dalam sepekan, atau ada yang program tiap hari menulis. Ada yang program olahraga sudah diprogramkan joging dua kali dalam seminggu atau ada yang setiap hari joging ringan. Ada juga yang program menghafal al-Quran, tiap hari ditargetkan menghafal seetngah halaman, atau ada yang sehalaman sehari.
Di awal-awal program itu berjalan, karena semangatnya masih menyala. Kelelahan belum terasa.
Semakin lama, terasa kelelahannya, ada ini ada itu. Aduh karaos ieu rada lemes,
ditinggalkanlah program itu.
Bagusnya, yang namanya lelah dalam mencapai "impian" itu adalah suatu hal yang sudah jadi resikonya.
Ayo, lanjutkan program bagus yang sudah ditetapkan.
Lanjutkan
Rasa lelah itu adalah pasti menyertai kesungguhan menggapai kesuksesan program.
Ingat nasehat the champion, legenda tinju dunia, Muhammad Ali:
"I hate every minute of training, but I said, never quit, suffer now and live the rest of your life as a champion"
---
smoga brmanfaat tulisan ini....amiin.....
Belum ada Komentar untuk "Tong dirarasa"
Posting Komentar