(2) Kegembiraanku berada satu gedung dengan orang-orang yang menginspirasi

(2)

Kegembiraanku berada satu gedung dengan orang-orang yang menginspirasi



Kegembiraan karena bisa berada satu gedung bersama para penulis buku kimia yang ketika SMA bukunya saya sangat sering baca

Setelah sekian lama berada di kampus, tepatnya di fakultas FPMIPA UPI. Beberapa saat kemudian saya mengetahui bahwa di fakultas ini ada nama-nama dosen yang sepertinya tidak asing dalam ingatan. Dua nama yang sangat saya ingat, karena saat saya SMA, bukunya sangat sering saya baca. Ketika belajar di bangku SMA, buku yang tiap hari menjadi santapan saya adalah buku paket kimia yang saya pinjam di perpustakaan sekolah, saat saya sekolah di SMAN I Baleendah Bandung. 

Dua nama itu adalah Harry Firman dan Liliasari. Menyadari hal itu bertambah rasa senang saya untuk belajar menimba ilmu di jurusan kimia FPMIPA UPI ini. Ada kebanggaan dan rasa gembira tersendiri saat bisa belajar dengan dosen yang saya kenal sebelum bertemu, yakni yang tulisan-tulisannya telah saya sangat sering baca. Betapa senangnya saat bisa bertemu dalam suatu ruang kuliah dengan dosen-dosen itu yang namanya sudah tidak asing karena penulis buku. Kimia adalah pelajaran yang sangat saya cintai saat SMA, begitu juga dengan buku kimia adalah buku yang sangat saya cintai. Bahkan, untuk pergi ke lapangan sepakbola menonton pertandingan sepakbola, saya bawa buku kimia itu. 

Saya masih ingat, saat saya menonton pertandingan sepakbola di lapangan dodo yang letaknya tidak jauh dari sekolah saya saat SMA, saya membawa buku paket kimia kelas 12. Pada waktu itu saya mempelajari topik tentang menyetarakan persamaan reaksi redoks dalam buku itu di sela-sela acara menonton pertandingan sepakbola. Saya pun merasakan kenikmatan karena bisa menguasai cara penyetaraan persamaan reaksi redoks. Ya, dan buku yang saya baca itu salah satunya adalah ada buku yang ditulis oleh Harry Firman dan Liliasari. 

Kedua nama itu sangat melekat dalam ingatan saya, karena bukunya nyaris tiap hari saya baca. Di perpustakaan sekolah ada jatah meminjam buku sebanyak tiga buah buku, dan ketiga buku itu biasanya saya pinjam untuk buku kimia. Ketika jatah waktu pinjamnya sudah habis maka saya kembalikan ke perpustakaan tapi kemudian saya pinjam lagi untuk periode peminjaman berikutnya. Dengan seperti ini, alhamdulillah pelajaran kimia menjadi pelajaran yang paling saya kuasai saat di SMA, dan saat itu, tidak ada teman-teman seangkatan saya yang bisa menandingi kemampuan saya dalam menyelesaikan soal-soal kimia. Hehe. Maaf ya ini bukan sombong tapi bersyukur. Bahkan teman saya yang ikut bimbel diluar pun tetap tidak menandingi kemampuan kimia saya, meskipun saya tidak ikut bimbel. Sekali lagi ini bukan sombong ya, tapi bersyukur. Hehe. Alhamdulillah..

Sekian lama kuliah, beberapa saat kemudian saya juga baru tersadarkan ternyata ada lagi dosen yang juga penulis buku kimia yaitu Mulyono HAM. Beliau adalah penulis buku yang judulnya KAMUS KIMIA. Buku ini baru saya ketahui saat awal-awal kuliah, buku yang saya beli di saat awal-awal kuliah di daerah pusat kota Bandung. Buku Kamus Kimia ini sangat saya rasakan manfaatnya, banyak istilah-istilah dalam ilmu kimia yang menjadi jelas dengan penjelasan yang ada dalam buku ini. Sebagai contoh adalah istilah afinitas dan afinitas elektron, yang sepertinya sama tetapi ternyata dalam disiplin ilmu kimia ada penjelasan tersendiri untuk istilah tersebut.  Dan masih banyak lagi istilah-istilah lainnya dalam ilmu kimia yang dijelaskan dengan jelas dalam buku kamus kimia ini.

Pelajaran dari pengalaman perjalanan ini yang saya dapatkan adalah: ternyata motivasi belajar bisa dipengaruhi oleh sosok pengajarnya. Ada kebanggaan tersendiri dan pertambahan motivasi belajar saat belajar dengan pengajar yang sosok pengajarnya menjadi kebanggaan karena karyanya. Jadi motivasi belajar tidak hanya dipengaruhi oleh materi ajarnya tapi juga dipengaruhi oleh sosok guru atau pengajarnya. Sehingga kita sebagai sosok pengajar juga harus berusaha untuk bisa menjadi sosok yang menginspirasi murid-murid dengan karya nyata yang ternyata hal itu bisa menjadikan kebanggaan buat beberapa murid-murid kita. Bisa jadi cara mengajar kita biasa-biasa saja saat tatap muka di kelas tapi dengan adanya karya besar yang terpublikasikan bisa menjadikan tambahan motivasi buat beberapa murid kita sehingga murid kita bisa bertambah semangat belajarnya.

Belum ada Komentar untuk "(2) Kegembiraanku berada satu gedung dengan orang-orang yang menginspirasi "

Posting Komentar

Postingan Populer

Disiplin tidak mudah

 Disiplin memang murah Tapi tidak mudah Maka lakukanlah Kalau memang serius

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel