Probiotik dan antibiotik dalam pendidikan karakter

Istilah ini saya gunakan dalam lingkup pendidikan karakter karena kemiripannya yang sangat jelas teramati.

Ada satu fenomena yang bisa teramati yaitu: pada saat murid sering diperlakukan keras maka kemudian hari anak-anak itu akan mengalami suatu kekebalan terhadap perintah atau intruksi atau imbauan guru/pendidiknya. Kalau pendidik A melakukan tindakan tegas terhadap para murid dan para murid bisa taat pada pendidik A itu maka pada pendidik B para murid itu tidak taat seperti kepada pendidik A, malah para murid itu seringkali semakin membuat jengkel saja.

Kalau diibaratkan, pendidik A adalah obat dengan dosis tinggi dan pendidik B adalah obat dengan dosis rendah maka seperti itulah peristiwa pendidikan karakter yang terjadi. Para murid di kemudian hari akan kebal terhadap dosis obat yang lebih rendah dari dosis obat A.

Jadi sebaiknya: tidak terlalu sering melakukan pendidikan dengan keras (baca: marah/marah-marah), kecuali sangat dibutuhkan. Seperti halnya obat, kalau misalnya bisa diobati dengan nutrisi yang menguatkan tubuh seperti madu, kurma dan sebagainya mengapa kita harus langsung menggunakan obat "penghancur"?

Kalau kondisi kritis dan lebih efektif dan efisien dengan cara dilakukan "penghancuran", tentu saja hal itu lebih bagus dilakukan seperti halnya obat, pada kondisi tertentu diperlukan obat yang langsung menangkal penyakit itu (bukan dengan mekanisme penguatan imunitas/kekuatan tubuh).

Melakukan persahabatan dan penguatan adalah obat paling mujarab dalam pendidikan karakter. Memang, pasti! kondisi-kondisi tertentu diperlukan ketegasan pada murid. Tapi sebaiknya proporsional "ketegasan" dengan persahabatan selayaknya harus lebih kecil. Kalau perlu di lembaga pendidikan itu ada tim kedisiplinannya khusus jangan semua menjadi "tim kedisiplinan" karena nanti para murid akan keheranan dengan pendidikan karakter yang dilakukan. "Koq semua guru di sini pada marah-marah terus".

Minum madu, kurma, ditambah olah raga insyaAllah tubuh memperoleh peningkatan kekuatan. Berikanlah nutrisi kekuatan fikriyah dan ruhiyah ditambah program yang menggerakkan tubuh para murid maka insyaAllah kekuatan para murid dalam menghalau berbagai penyakit pandangan-pandangan pemikiran negatif, mentalitas negatif bisa meningkat.

Sebenarnya para murid itu sudah punya imunitas tersendiri sejak lahir maka kuatkanlah imunitasnya dalam menangkal serangan jahat pemikiran - kebudayaan - tradisi yang buruk.

Memang perlu kesabaran ekstra dalam melakukan pendidikan karakter ini... tidak bisa instan...

Semoga bermanfaat...

Belum ada Komentar untuk "Probiotik dan antibiotik dalam pendidikan karakter"

Posting Komentar

Postingan Populer

Analogi proses belajar dari belajar sepeda

 Untuk bisa menguasai suatu pelajaran, maka banyakin berlatih ini adalah prinsip-prinsipnya: "bisa karena berlatih, bukan karena menont...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel